Obrolan

Profil Basrief Arief, Jaksa Agung di Era SBY Pernah Jabat Ketua Tim Pemburu Koruptor

Rabu, 24 Maret 2021 : 11:00
Profil Basrief Arief, mantan Jaksa Agung Republik Indonesia yang dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (23/3/2021) pukul 10.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Jaksa Agung, Basrief Arief dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (23/3/2021) pukul 10.00 WIB.

Basrief Arief menjabat Jaksa Agung di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menjabat pada 26 November 2010 hingga 20 Oktober 2014.

Profil Basrief Arief

Basrief Arief lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan pada tanggal 23 Januari 1947.

Ia merupakan alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (Unpad) dan Fakultas Hukum Universitas Andalas. 

Basrief Arief menjadi jaksa sejak 30 September 1971.

Setelah menyelesaikan studi pada Sekolah Hakim Dan Jaksa di Palembang tahun 1967 kemudian mengabdikan diri pada jajaran Kejaksaan Agung RI.

Basrief Arief sebelumnya menjadi Kajari Belawan, Sumut, Kajari Cibinong, Jabar lalu Kajari Jakarta Pusat setelah itu dirinya menjadi Asisten Pidum Kejati DKI Jakarta.

Dikutip dari laman kejaksaan.go.id, Basrief Arief disebut sebagai salah satu pemburu koruptor dan itu harus diakui.

Ia juga seorang panutan di Kejaksaan dan dengan pengalaman teknis di Kejagung.

Basrief Arief sempat menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung di era Abdul Rahman Saleh.

Basrief Arief pernah menjadi Ketua Tim Pemburu Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkumham).

Pada era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor menangkap bekas Direktur Bank Sertivia, David Nusa Wijaya, yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun.

Basrief Arief digantikan oleh Muchtar Arifin pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun.

Lalu Basrief Arief dilantik menjadi Jaksa Agung oleh Presiden SBY pada hari Jumat, 26 November 2010.

Riwayat Tugas dan Jabatan

Berikut daftar riwayat tugas dan jabatan yang diemban Basrief Arief, dikutip dari Kompas.com :

  1. Calon Pegawai Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1967
  2. Jaksa Fungsional Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1971
  3. Kasubsi Sosial dan Politik Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1976
  4. Kasubsi Tindak Pidana Subversi Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1978
  5. Kasub Tipid Umum Lain Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1981
  6. Kasipidum Bandar Lampung (Tipe A) di Lampung, tahun 1985
  7. Kasipidum Surabaya (Tipe A) di Jawa Timur, tahun 1989
  8. Kasi Penyidikan II, Direktorat Penyidikan, tahun 1991
  9. Kepala Kejaksaan Negeri Belawan di Sumatera Utara, tahun 1991
  10. Kepala Bagian Humas Biro Umum, tahun 1994
  11. Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong (Tipe A) di Jawa Barat, tahun 1995
  12. Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1996
  13. Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKI Jakarta, tahun 1997
  14. Staf Ahli Kejaksaan Agung, tahun 1998
  15. Kepala Biro Umum Kejaksaan Agung, tahun 2000
  16. Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tahun 2000
  17. Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) tahun 2001
  18. Wakil Jaksa Agung, tahun 2005

Data Pendidikan Formal:

  1. Hukum Perdata, Universitas Andalas (S-1), tahun 1975
  2. Magister Hukum Universitas Padjadjaran (S-2), tahun 2000

Kedinasan:

  1. Susdas Wira Intel, lulus tahun 1987
  2. Trampil Jaksa Pidum, lulus tahun 1988
  3. Spadya, lulus tahun 1990
  4. Penyelundupan, lulus tahun 1992
  5. Sespanas, lulus tahun 1995
  6. Lemhanas, lulus tahun 1991
  7. Perjanjian RI-Perancis di Perancis, lulus tahun 2003

Sumber : tribunnews.com

Copyright © 2021 peradisukoharjo.com All Rights Reserved